Bio Barma dan Papsi
PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma merupakan
satu-satunya produsen vaksin dan anti sera bagi manusia yang berkualitas
internasional di Indonesia. Produksi vaksin dan anti sera ini
diproduksi untuk turut serta mendukung program imunisasi nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat Indonesia dengan kualitas derajat
kesehatan yang lebih baik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bio
Farma mengalami kemajuan yang pesat sehingga sudah selayaknya kemajuan
ini dapat dinikmati juga oleh masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai
salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan
di sekitar lingkungan perusahaan.
Bio Farma sebagai perusahaan kelas dunia telah menjalankan prinsip triple bottom lines, yaitu 3P (People, Planet, dan Profit).
“Dengan adanya 3P sebagai panduan kegiatan CSR, menggambarkan bahwa
Bio Farma tidak semata – mata hanya mengejar profit semata, tetapi
mempunyi kepedulian terhadap masyarakat (people) dan lingkungan (planet)” ungkap N. Nurlaela Kepala Bagian Public Relations PT Bio Farma (Persero).
Bio Farma memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Rational, & Timebound). Program ini telah mengacu pada ISO 26000 : 2010 guidelines for Social Responsibility (SR) yang tetap berkomitmen dalam mewujudkan green industry.
Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar,
Bio Farma menjalin kerjasama bersama berbagai pihak terkait, dan
masyarakat melalui 4 (empat) pilar utama, yaitu : Program Kesehatan,
Pendidikan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup.
Program CSR
berkelanjutan yang menjadi prioritas dan telah ditetapkan PT Bio
Farma (Persero) beberapa waktu lalu, mulai berbuah hasil.
Dalam
menjalankan bisnisnya, PT Bio Farma (Persero) tidak hanya terfokus
pada masalah kesehatan global. Tapi, perusahaan ini juga tetap
konsisten akan tanggung jawabnya untuk lebih peduli kepada
masyarakat maupun lingkungan sekitar perusahaan.
Awalnya,
Kedatangan Direktur Bio Farma ke Desa Taman Jaya, Ciemas Sukabumi
dengan melihat potensi alam yang memiliki potensi wisata geologi yang
unik dan eksotik yang harus dikembangkan. Kawasan Ciletuh, Ciemas,
Sukabumi dikenal sebagai salah satu dari tiga tempat di Pulau Jawa
yang menyingkapkan kelompok batuan berumur paling tua di Pulau Jawa
sehingga menjadikan daerah ini sangat unik dan langka secara geologi.
olehkarenanya Biofarma membutuhkan rekan kerja dalam pengembangan
wisata geologi tersebut, yang nantinya sebagai penghubung antara
masyarakat dan Biofarma, maka dibentuklah Paguyuban Alam Pakidulan
Sukabumi (PAPSI) sebagai wadah ide masyarakat dalam pengembangan desa
wisata.
Dalam pengembangan Wisata Geologi yang ada di Kecamatan
Ciemas, Biofarma mempunyai keinginan supaya masayarakat sekitar ikut
serta dalam pengembangan wisata tersebut, yaitu menjadi desa wisata.
olehkarenanya, Biofarma menjadi fasilitator atas inspirasi masyarakat
dan bukan sponsor. Harapan Biofarma, masyarakat menerima dengan
kedatangan Biofarma dan dijadikan rekan kerja oleh masyarakat.
PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi) muncul di masyarakat pada saat Bio Farma memperkenalkan Ciletuh dengan mengajak serta Deddy Mizwar
Wakil Gubernur Jawa Barat. Pengenalan Geopark Ciletuh menggandeng
komunitas PAPSI sendiri serta Tim Offroad dan Bio
Farma Motor Cicle (BFMC).
Menurut Iskandar, Direktur Utama Bio Farma menjelaskan dari keempat pilar CSR Bio Farma yaitu Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan dan Ekonomi, aktivitas yang dilaksanakan di Sukabumi ini fokus pada kegiatan lingkungan dan kesehatan. Keanekaragaman CSR bidang lingkungan yaitu Bio Diversity (Keanekaragaman Hayati) melalui pengembangan Ikan Koi, Penyu, Mangrove, Domba Garut, Sapi Rancah ; Geodiversity (Keanekaragaman Geologi) melalui konservasi Geopark Ciletuh dengan mengembangkan kemandirian warga dan potensi geo wisata; Cultural Diversity (Keanekaragaman Budaya) melalui aktivitas mempertahankan keanekaragaman budaya, kearifan lokal ditengah Jatidiri yang Tergerus”.
Menurut Iskandar, Direktur Utama Bio Farma menjelaskan dari keempat pilar CSR Bio Farma yaitu Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan dan Ekonomi, aktivitas yang dilaksanakan di Sukabumi ini fokus pada kegiatan lingkungan dan kesehatan. Keanekaragaman CSR bidang lingkungan yaitu Bio Diversity (Keanekaragaman Hayati) melalui pengembangan Ikan Koi, Penyu, Mangrove, Domba Garut, Sapi Rancah ; Geodiversity (Keanekaragaman Geologi) melalui konservasi Geopark Ciletuh dengan mengembangkan kemandirian warga dan potensi geo wisata; Cultural Diversity (Keanekaragaman Budaya) melalui aktivitas mempertahankan keanekaragaman budaya, kearifan lokal ditengah Jatidiri yang Tergerus”.
0 komentar: