NEWS

Blog PAPSI ini dibuat sebagai media informasi Alam Pakidualan Sukabumi, menuju Geopark Ciletuh. Society For Nature Conservation.

Senin, 16 Desember 2013

Bio Barma dan Papsi

PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma merupakan satu-satunya produsen vaksin dan anti sera bagi manusia yang berkualitas internasional di Indonesia. Produksi vaksin dan anti sera ini diproduksi untuk turut serta mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia dengan kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bio Farma mengalami kemajuan yang pesat sehingga sudah selayaknya kemajuan ini dapat dinikmati juga oleh masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan di sekitar lingkungan perusahaan.
Bio Farma sebagai perusahaan kelas dunia telah menjalankan prinsip triple bottom lines, yaitu 3P (People, Planet, dan Profit).  “Dengan adanya 3P sebagai panduan kegiatan CSR, menggambarkan bahwa Bio Farma tidak semata – mata hanya mengejar profit semata, tetapi mempunyi kepedulian terhadap masyarakat (people) dan lingkungan (planet)” ungkap N. Nurlaela Kepala Bagian Public Relations PT Bio Farma (Persero).
Bio Farma memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Rational, & Timebound). Program ini telah mengacu pada ISO 26000 : 2010 guidelines for Social Responsibility (SR) yang tetap berkomitmen dalam mewujudkan  green industry.
Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar, Bio Farma menjalin kerjasama bersama berbagai pihak terkait, dan masyarakat melalui 4 (empat) pilar utama, yaitu : Program Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup.
Program CSR berkelanjutan yang menjadi prioritas dan telah ditetapkan PT Bio Farma (Persero) beberapa waktu lalu, mulai berbuah hasil.
Dalam menjalankan bisnisnya, PT Bio Farma (Persero) tidak hanya terfokus pada masalah kesehatan global. Tapi, perusahaan ini juga tetap konsisten akan tanggung jawabnya untuk lebih peduli kepada masyarakat maupun lingkungan sekitar perusahaan.
Awalnya, Kedatangan Direktur Bio Farma ke Desa Taman Jaya, Ciemas Sukabumi dengan melihat potensi alam yang memiliki potensi wisata geologi yang unik dan eksotik yang harus dikembangkan. Kawasan Ciletuh, Ciemas,  Sukabumi dikenal sebagai salah satu dari tiga tempat di Pulau Jawa yang menyingkapkan kelompok batuan berumur paling tua di Pulau Jawa sehingga menjadikan daerah ini sangat unik dan langka secara geologi. olehkarenanya Biofarma membutuhkan rekan kerja dalam pengembangan wisata geologi tersebut, yang nantinya sebagai penghubung antara masyarakat dan Biofarma, maka dibentuklah Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (PAPSI) sebagai wadah ide masyarakat dalam pengembangan desa wisata.
Dalam pengembangan Wisata Geologi yang ada di Kecamatan Ciemas, Biofarma mempunyai keinginan supaya masayarakat sekitar ikut serta dalam pengembangan wisata tersebut, yaitu menjadi desa wisata. olehkarenanya, Biofarma menjadi fasilitator atas inspirasi masyarakat dan bukan sponsor. Harapan Biofarma, masyarakat menerima dengan kedatangan Biofarma dan dijadikan rekan kerja oleh masyarakat.
PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi) muncul di masyarakat pada saat Bio Farma memperkenalkan Ciletuh dengan mengajak serta Deddy Mizwar Wakil Gubernur Jawa Barat. Pengenalan Geopark Ciletuh menggandeng komunitas PAPSI sendiri serta Tim Offroad dan Bio Farma Motor Cicle (BFMC).
Menurut Iskandar, Direktur Utama Bio Farma menjelaskan dari keempat pilar CSR Bio Farma yaitu Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan dan Ekonomi, aktivitas yang dilaksanakan di Sukabumi ini fokus pada kegiatan lingkungan dan kesehatan. Keanekaragaman CSR bidang lingkungan yaitu Bio Diversity (Keanekaragaman Hayati) melalui pengembangan Ikan Koi, Penyu, Mangrove, Domba Garut, Sapi Rancah ; Geodiversity (Keanekaragaman Geologi) melalui konservasi Geopark Ciletuh dengan mengembangkan kemandirian warga dan potensi geo wisata; Cultural Diversity (Keanekaragaman Budaya) melalui aktivitas mempertahankan keanekaragaman budaya, kearifan lokal ditengah Jatidiri yang Tergerus”.

Share this article :

0 komentar: